Nilai itu didapat dari 80 kali (40 kali pergi pulang) penerbangan domestik lokal dalam satu hari

Nilai itu didapat dari 80 kali (40 kali pergi pulang) penerbangan domestik lokal dalam satu hari. Info sangat penting tentang Nilai itu didapat dari 80 kali (40 kali pergi pulang) penerbangan domestik lokal dalam satu hari. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Nilai itu didapat dari 80 kali (40 kali pergi pulang) penerbangan domestik lokal dalam satu hari

Nilai itu didapat dari 80 kali (40 kali pergi pulang) penerbangan domestik lokal dalam satu hari, dengan tingkat isian penumpang rata-rata 100 orang per penerbangan. Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Emirsyah Satar mengatakan nilai itu juga jika tarif tiket dipukul rata sekitar Rp600.000 per penumpang. "Hitung saja rata-rata Rp600.000 dan jumlah penumpang satu kali penerbangan 100 orang, lalu dikalikan tujuh (hari). Cukup banyak jumlah maskapai yang melayani rute Yogyakarta seperti Garuda, Mandala, Indonesia AirAsia, Lion, dan Batavia," ujar Emirsyah yang juga sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia, sore ini. Dia menuturkan hal itu seusai penandatanganan nota kesepahaman antara Garuda Indonesia dan PT Angkasa Pura II, untuk mengembangkan Terminal 2E dan 2F Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta). Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti Singayuda Gumay mengatakan di jalur dari dan ke Yogyakarta dalam satu hari ada 45 kali penerbangan, dimana 42 kali rute domestik dan sisanya internasional. Otomotif. Kotabumi. Lampung Utara. "Maskapai yang mengalihkan penerbangan ke Solo atau Semarang, harus menyediakan angkutan gratis bagi penumpang yang sudah beli tiket jauh-jauh hari sebelum peristiwa Gunung Merapi," katanya di tempat yang sama. Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub mengatakan bahwa Bandara Adisutjipto Yogyakarta tidak melayani penerbangan terhitung mulai 8 November 2010 hingga 15 November 2010. Keputusan penutupan pelayanan penerbangan di Bandara Adistjipto ini diambil sehubungan kondisi masih belum memungkinkan berkaitan dengan aktivitas Gunung Merapi yang masih belum dinyatakan aman. Pemerintah memutuskan memperpanjang penutupan Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, hingga 15 November 2010. Keputusan ini menyusul krisis Gunung Merapi akhir-akhir ini. "Mulai 8 November kemarin, kami putuskan untuk menutup Bandara Adisutjipto hingga 15 November. Jadi, per minggu akan ditinjau," kata Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti S Gumay kepada pers di sela-sela penandatanganan Kesepakatan Bersama Pelayanan Informasi Awan Abu Vulkanik untuk Kegiatan Penerbangan di Jakarta, Selasa (9/11/2010). Menurut Herry, keputusan itu juga untuk memberikan kepastian kepada maskapai penerbangan agar mempersiapkan diri terhadap rencana penerbangan harian dan lainnya. "Pesawat yang tidak terpakai ke rute Yogyakarta bisa digunakan untuk rute lainnya," katanya. Sebelumnya, keputusan penutupan bandara karena terkena dampak Gunung Merapi dilakukan harian. Namun, perkembangan terakhir menunjukkan, erupsi Merapi diperkirakan agak lama. "Analisis vulkanologi menunjukkan hal itu. Karena itu, evaluasinya per minggu," katanya. Herry enggan merinci potensi kerugian yang dialami oleh operator penerbangan, termasuk pengelola bandara. "Itu semua ada yang hitung," katanya. Menyinggung dugaan keterlambatan analisis abu vulkanik di Bandara Soekarno-Hatta beberapa hari lalu, Herry menegaskan bahwa tidak benar ada keterlambatan yang kemudian menyebabkan sejumlah maskapai asing membatalkan sejumlah penerbangan. "Data BMKG Darwin memang jadi acuan mereka. Kami pun memiliki itu. Arah angin yang membawa abu vulkanik memang mengarah ke barat. Tetapi, ke selatan dan Jakarta masih aman," katanya. Namun, keputusan untuk membatalkan penerbangan atau tidak adalah hak mereka.