BOOKING TIKET PESAWAT

Ada beberapa gelintir oknum yang masih berani menimbun BBM

Ada beberapa gelintir oknum yang masih berani menimbun BBM. Info sangat penting tentang Ada beberapa gelintir oknum yang masih berani menimbun BBM. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Ada beberapa gelintir oknum yang masih berani menimbun BBM

Ada beberapa gelintir oknum yang masih berani menimbun BBM yang jelas dan pasti lebih memperkeruh situasi. Parahnya lagi terkadang orang-orang ini adalah orang yang notabene mengerti keluhan masyarakat dan mengerti hukum. Mereka masih mampu terbahak dan menari di atas kesedihan orang lain. Baiklah terlepas dari suasana timbun-menimbun, mari kita mulai benahi sikap dan perilaku terlebih dahulu dari diri kita. Kita (terutama) yang tinggal di komplek perumahan perusahaan kadang masih mengabaikan hal-hal yang bersifat penghematan. Banyak tindakan yang kita lakukan jauh dari upaya berhemat. Kita sering melihat kran-kran air dibiarkan terbuka padahal kita tahu yang namanya air di Pulau Bunyu adalah sangat sulit bila menjelang musim kemarau. Digitalizer. Fashion Online. Kita juga pernah menyaksikan lampu-lampu dibiarkan menyala saat matahari sudah bangkit dari tidur dan yang tak kalah seringnya adalah lampu penerangan dan AC di kantor-kantor dibiarkan tetap hidup terus menerus, walaupun jam kantor hanya sampai jam 16.00. Lebih miris lagi ada pemikiran yang muncul justru sangat bertentangan dengan sikap berhemat. Mereka mengatakan buat apa pusing-pusing mikirin berhemat, toh perusahaan sudah memikirkan hal ini. Mumpung gratis, kapan lagi bisa berbuat seperti ini. Sikap-sikap demikian sungguh amat memilukan. Kita tidak pernah ingat dan sadar akan akibat dari sikap seperti ini. Kita tidak pernah berfikir bahwa perilaku seperti ini akan berakibat sangat buruk pada akhirnya. Terutama bagi diri kita sendiri. Kita tidak pernah menyadari bahwa sumber energi seperti minyak tidak akan pernah terbarukan. Begitu cadangan minyak di dalam perut bumi telah kita kuras dan eksploitasi maka tidak akan pernah lagi cadangan minyak akan ngendon di situ. Tidak mustahil dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama kita akan tersingkir sebagai negara pengekspor minyak. Justru mungkin kita malah akan menjadi negara pengimpor minyak terbesar. Mengingat jumlah penduduk kita adalah terbesar kelima di dunia. Kita belum melakukan persiapan apa-apa. Dulu jika dibandingkan dengan negara jiran kita Malaysia, dari segi pendidikan kita setingkat lebih tinggi. Namun pada kenyataannya sekarang kita justru jauh tertinggal darinya. Ini tentu tidak lepas dari sikap rakyat kita yang serba terlena dengan sebutan negeri gemah ripah loh jinawi. Kita terlena benar-benar terlena. Mari kita tengok hutan-hutan kita yang mulai rontok, gundul, plontos yang dieksploitir hanya untuk memenuhi ambisi, keserakahan dan kepentingan sesaat. Kita tidak pernah memikirkan bahwa titipan Tuhan ini harus kita jaga dan lestarikan. Kita tidak ingat bahwa sejatinya kita ini adalah tidak punya apa-apa. Mengapa kita berlaku dan bersikap seolah-olah semua ini milik kita. Kita lupa bahwa kita punya anak cucu yang tentunya juga memerlukannya. Kita lupa bahwa usia manusia tidak panjang. Mengapa kita mesti bersikap boros tidak peduli kepentingan generasi mendatang? Bukankah dunia ini tidak diwariskan hanya kepada generasi kita sekarang ini saja. Mengapa kita lebih menonjolkan sikap serakah, egois dan sok ingin menang sendiri? Andai benar-benar terjadi generasi mendatang tidak kebagian apa-apa lagi lantas mereka menghujat kita, minta pertanggungjawaban kita. Sudahkah kita mempersiapkan jawabannya? Kata-kata apa yang paling pantas yang mesti kita kemukakan kepada mereka? Maka sejalan dengan himbauan Bapak Presiden Republik Indonesia yang tertuang pada Instruksi Presiden Republik Indonesia No.10 tahun 2005 tanggal 10 Juli 2005 tentang penghematan energi, mari kita sambut gayung yang telah dilepas oleh Presiden kita ini. Jadikan momen ini sebagai langkah yang manis untuk melakukan perubahan atas sikap-sikap kita yang kurang simpatik dan kurang menghargai karya sang Maha Agung pencipta seluruh alam dan isinya ini. Mari kita tanggalkan busana boros kita, mari kita berganti dengan mengenakan gaun yang lebih indah yang di rajut dari sikap hemat.


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger